Total Tayangan Halaman

Selasa, 31 Mei 2011

teh itu???


Sambil menikmati secangkir teh panas dan sebungkus Bintang Buana Filter, saya mulai duduk untuk menulis ide ini…..

Berbicara tentang teh ini tentunya akan ada banyak pendapat yang berbeda-beda tiap orang, karena tentunya masing-masing orang mempunyai cara tersendiri untuk menikmati secangkir teh dan menafsirkan filosofi hidup yang dia rasakan dari dalamnya.

Tradisi minum secangkir teh tiap bangun pagi mempunyai makna dan arti tersendiri yang memberi semangat dan selalu memunculkan ide-ide yang baru dikala saya merasakan kasulitan untuk menyesaikan sesuatu. Orang minum “teh” tentunya mereka tidak akan langsung tahu bagaimana rasanya jika belum menikmatinya, nah…setelah mengecapnya barulah rasa itu akan dinikmati.



Dengan menikmati secangkir “teh” panas tiap pagi, berarti saya dapat menemukan sebuah makna hidup bahwa saya mampu untuk melalui hari ini dengan semangat dan ide-ide yang cemerlang. Dengan secangkir “teh” tersebut saya akan lebih bersemangat untuk melalui hari ini dan menyelesaikan semua kesulitan dan tantangan hidup setiap hari.
 
Mungkin teh emank udah menjadi darah wajib untuk diminum tiap hari, seperti Dracula yg membutuhkan darah segar untuk bisa mendapatkan kekuatannya kembali,, hoho. but to me only teh saja lah, yg bisa membangkitkan energi semangat bahwa hidup ini ya begitulahhhh,, haha,, sebagai penggila teh dari kecil mungkin ga akan bisa hidup tanpa adanya teh manis, mau itu wedang teh manis di angkringan, teh celup, teh botol, etc,, pokoknya teh lah yang membuat hidup ini lebih hidup

Senin, 30 Mei 2011

wikipedia jakarte


Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia, atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1972).
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010).Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 23 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

Geografi

Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di muara Ci Liwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ci Liwung, yang membelah kota menjadi dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.
Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.

Iklim

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara dapat mencapai 40 °C . Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38 °C (77°-100 °F.

Taman kota

Jakarta memiliki banyak taman kota yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Taman Monas atau Taman Medan Merdeka merupakan taman terluas yang terletak di jantung Jakarta. Di tengah taman berdiri Monumen Nasional yang dibangun pada tahun 1963. Taman terbuka ini dibuat oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1870) dan selesai pada tahun 1910 dengan nama Koningsplein. Di taman ini terdapat beberapa ekor kijang dan 33 pohon yang melambangkan 33 provinsi di Indonesia.
Taman Suropati terletak di kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Taman berbentuk lingkaran dengan luas 16,322 m2 ini, dikelilingi oleh beberapa bangunan Belanda kuno. Di taman tersebut terdapat beberapa patung modern karya artis-artis ASEAN, yang memberikan sebutan lain bagi taman tersebut, yaitu "Taman persahabatan seniman ASEAN".
Taman Lapangan Banteng merupakan taman lain yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Luasnya sekitar 4,5 ha. Disini terdapat Monumen Pembebasan Irian Barat. Pada tahun 1970-an, taman ini digunakan sebagai terminal bus. Kemudian pada tahun 1993, taman ini kembali diubah menjadi ruang publik, tempat rekreasi, dan juga kadang-kadang sebagai tempat pertunjukan seni atau pertunjukan lain.

Etimologi

Nama Jakarta dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari जयकृत). Nama ini diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai kota kemenangan atau kota kejayaan, namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".

Sunda Kelapa (397–1527)

Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu.

Jayakarta (1527–1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke Jakarta. Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka tersebut diabadikan oleh orang Sunda dalam cerita pantun seloka Mundinglaya Dikusumah, dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya yaitu Mundinglaya. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda menyebut peristiwa ini tragedi, karena penyerangan tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat Sunda disana termasuk syahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro, walikota Jakarta, pada tahun 1956 adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527. Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kota kemenangan". Selanjutnya Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon, menyerahkan pemerintahan di Jayakarta kepada putranya yaitu Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi sultan di Kesultanan Banten.

Batavia (1619–1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah singgah di Banten pada tahun 1596. Jayakarta pada awal abat ke-17 diperintah oleh Pangeran Jayakarta, salah seorang kerabat Kesultanan Banten. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. ( Batavia). Untuk pembangunan kota, Belanda banyak mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal dari Bali, Sulawesi, Maluku, Tiongkok, dan pesisir Malabar, India. Sebagian berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang dikenal dengan nama suku Betawi. Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal sebagai Kota Tua di Jakarta Utara. Sebelum kedatangan para budak tersebut, sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat Jatinegara Kaum. Sedangkan suku-suku dari etnis pendatang, pada zaman kolinialisme Belanda, membentuk wilayah komunitasnya masing-masing. Maka di Jakarta ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan, Pekojan, Kampung Melayu, Kampung Bandan, Kampung Ambon, Kampung Bali, dan Manggarai.
Pada tanggal 9 Oktober 1740, terjadi kerusuhan di Batavia dengan terbunuhnya 5.000 orang Tionghoa. Dengan terjadinya kerusuhan ini, banyak orang Tionghoa yang lari ke luar kota dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Dengan selesainya Koningsplein (Gambir) pada tahun 1818, Batavia berkembang ke arah selatan. Tahun 1920, Belanda membangun kota taman Menteng, dan wilayah ini menjadi tempat baru bagi petinggi Belanda menggantikan Molenvliet di utara. Di awal abad ke-20, Batavia di utara, Koningspein, dan Mester Cornelis (Jatinegara) telah terintegrasi menjadi sebuah kota.
Pada 1 Januari 1926 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan untuk pembaharuan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi yang lebih luas. Di Pulau Jawa dibentuk pemerintahan otonom provinsi. Provincie West Java adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda yang diresmikan dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dan diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507. Batavia menjadi salah satu keresidenan dalam Provincie West Java disamping Banten, Buitenzorg (Bogor), Priangan, dan Cirebon.

Djakarta (1942–1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949.
Sebelum tahun 1959, Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1959, status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah kotapraja di bawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) yang dipimpin oleh gubernur. Yang menjadi gubernur pertama ialah dr. Sumarno sosroatmodjo, seorang dokter tentara. Pengangkatan Gubernur DKI waktu itu dilakukan langsung oleh Presiden Sukarno. Pada tahun 1961, status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI). Gubernurnya tetap Sumarno.
Semenjak dinyatakan sebagai ibu kota, penduduk Jakarta melonjak sangat pesat akibat kebutuhan tenaga kerja kepemerintahan yang hampir semua terpusat di Jakarta. Dalam waktu 5 tahun penduduknya berlipat lebih dari dua. Berbagai kantung pemukiman kelas menengah baru kemudian berkembang, seperti Kebayoran Baru, Cempaka Putih, Rawamangun, dan Pejompongan. Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas.
Pada masa pemerintahan Soekarno, Jakarta melakukan pembangunan proyek besar, antara lain Gelora Bung Karno, Mesjid Istiqlal, dan Monumen Nasional. Pada masa ini pula Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat bisnis kota, menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara. Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an di wilayah Jakarta Selatan.
Laju perkembangan penduduk ini pernah dicoba ditekan oleh gubernur Ali Sadikin pada awal 1970-an dengan menyatakan Jakarta sebagai "kota tertutup" bagi pendatang. Kebijakan ini tidak bisa berjalan dan dilupakan pada masa-masa kepemimpinan gubernur selanjutnya. Hingga saat ini, Jakarta masih harus bergelut dengan masalah-masalah yang terjadi akibat kepadatan penduduk, seperti banjir, kemacetan, serta kekurangan alat transportasi umum yang memadai.
Pada Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta yang memakan korban banyak etnis Tionghoa. Gedung MPR/DPR diduduki oleh para mahasiswa yang menginginkan reformasi. Buntut kerusuhan ini adalah turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. (Lihat Kerusuhan Mei 1998).

Ekonomi

Selain sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga merupakan pusat bisnis dan keuangan. Di samping Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia, kantor-kantor pusat perusahaan nasional banyak berlokasi di Jakarta. Saat ini, lebih dari 70% uang negara, beredar di Jakarta.
Jakarta merupakan salah satu kota di Asia dengan masyarakat kelas menengah cukup besar. Pada tahun 2009, 13% masyarakat Jakarta berpenghasilan di atas US$ 10.000. Jumlah ini, menempatkan Jakarta sejajar dengan Singapura, Shanghai, dan Mumbai.

Bahasa

Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa digunakan dalam perdagangan pada masa lampau yaitu bahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.
Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan terakhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik. yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum, mereka masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.
Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, dan juga Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.
Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan, terutama untuk kepentingan diplomatik, pendidikan, dan bisnis. Bahasa Mandarin juga menjadi bahasa asing yang banyak digunakan, terutama di kalangan pebisnis Tionghoa.

Budaya

Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.

sumber wikipedia

JAKARTE PUNYE

♫ ♪ Hujan Gerimis ♫ ♪
FBenyamin Sueb dan Ida RoyaniE

ù Eh ujan gerimis aje                             
    Ikan teri diasinin
    Eh jangan menangis aje
    Yang pergi jangan dipikirin

Ë Eh ujan gerimis aje
    Ikan lele ada kumisnye
    Eh jangan memangis aje
    Kalau boleh cari gantinye

ø  Mengapa ujan gerimis aje
    Pergi berlayar ke tanjung Cina
    Mengapa ade menangis aje
    Kalau memang jodoh nggak kemana

& Eh ujan gerimis aje
     Ikan bawal diasinin
     Eh jangan menangis aje
     Bulan syawal mau dikawinin

(Musik)

| Mengapa ujan gerimis aje
    Pergi berlayar ke tanjung Cina
    Mengapa ade menangis aje
    Kalau memang jodoh nggak kemana

Û Jalan – jalan ke Menado
    Jangan lupa membeli pala
    Kalau niat mencari jodoh
    Cari yang hitam seperti saya C    



Kecil-kecil Kunyit

Kecil-kecil kunyit dipatahin mereh
Kecil-kecil genit dikatain mareh

Gede-gede batu Gede juga batu karang
Nah bolehnye nafsu mau usil ame orang

Bukan-bukan-bukan bukan sok usil
Abang pikir-pikir adek ini masih kecil
Biar-biar-biar kecil cabe rawit
Biar saya kecil udah bisa nyari duit

Kecil2 kunyit Dipatahin patah tige
Kecil-kecil gesit Udeh bisa main cinte

Kecil-kecil kunyit dipatahin mereh
Kecil-kecil genit dikatain mereh

Gede-gede batu Gede juga batu karang
Nah bolehnye nafsu mau usil ame orang

Bukan-bukan-bukan abang sok usil
Abang pikir-pikir adek ini masih kecil
Biar-biar-biar kecil cabe rawit
Biar saya kecil udah bisa nyari duit

Kecil2 kunyit Dipatahin patah tige
Kecil-kecil gesit Udah bisa naik kude




KOmpor Mleduk


Jakarta kebanjiran
Dibogor angin ngamuk
Rumeh ane kebakaran
Gara-gara kompor mleduk

Ane jadi gemeteran
Wara-wiri keserimpet
Rumah ane kebanjiran
Gara-gara got mampet

Ati-ati kompor mleduk
Ati ane jadi dagdigdug jatuh duduk
Ayo-ayo bersihin got
Jangan takut badan blepot

Coba elu jangan ribut
Jangan pade kalang kabut

Lampu Merah

Awas lampu mereh jangan masuk dulu
Abang musti taat ame peraturan
Jangan ade mareh abang juga tau
Tunggu lame-lame abang ga sabaran

Kalo lagi mereh abang musti sabar
Kalo udah ijo boleh abang masuk
Abis pegimane abang musti sabar
Kok sedari tadi lampu mereh terus

Lampu mereh … setop
Lampu ijo … jalan
Lampu kuning … jalan pelan-pelan bang
Abang sodok ya …jangan
Abang kebut … jangan
ingat dong bang demi keselametan

Ayo siap siap lampu udah kuning
Ayo dong cepetan sodok deh buruan bang
Abang jadi bingung knape mendadak mogok
Kagak salah lagi akinya yang soak

Lampu kuning …. siap
Lampu ijo … boleh deh bang
Lampu mereh … eh bang jangan dulu
Kita musti …taat ame peraturan
Jangan jadi …algojo di jalan

Liat pak polisi diri dibundran
Ngatur lalu lintas demi keamanan
Ga peduli panas ga peduli hujan
Ngatur keamanan lalu lintas jalan




Sang Bango
Sang Bango..eh..eh...eh..Sang Bango…
Kenape elo  elo delap delop …..
Sang Bango..eh..eh...eh..Sang Bango…
Kenape elo  elo delap delop aje…..

Mangkenye aye aye delap delop ….
Sang Kodok kerap kerop….
Mangkenye aye aye delap delop….
Sang Kodok kerap kerop….

Sang Kodok..eh..eh...eh..Sang Kodok…
Kenape elo elo kerap kerop…..
Sang Kodok..eh..eh...eh..Sang Kodok…
Kenape elo elo kerap kerop…..

Mangkenye aye aye kerap kerop….
Rang-Orang pade ngorok….
Mangkenye aye aye kerap kerop….
Rang-Orang pade ngorok….

Rang-Orang eh…eh…eh…Rang-Orang…
Kenape elo..elo..pade ngorok…
Rang-Orang eh…eh…eh…Rang-Orang…
Kenape elo..elo..pade ngorok…

Mangkenye aye..aye..pade ngorok…
Sang Kodok Kerap kerop…
Mangkenye aye..aye..pade ngorok…
Sang Kodok Kerap kerop…

 

Nonton Bioskop


Malem minggu aye pergi ke bioskop
Bergandengan ame pacar nonton koboi
Beli karcis tau tau keabisan
Jage gengsi kepakse beli catutan

Aduh emak enaknye nonton dua duaan
Kaye nyonye dan tuan di gedongan
Mau beli minuman kantong kosong glondangan
Malu ame tunangan kebingungan

Film abis aye kepakse nganterin
Masuk kampung jalan kaki kegelapan
Sepatu baru, baru aje dibeliin
Dasar sial pulang pulang injek gituan

Aduh emak enaknye nonton dua duaan
Kaye nyonye dan tuan di gedongan
Mau beli minuman kantong kosong glondangan
Malu ame tunangan kebingungan

Aduh emak enaknye nonton dua duaan
Kaye nyonye dan tuan di gedongan

Aduh, aduh emak asyiknye nonton dua duaan
Kaye nyonye dan tuan di gedongan
Malem minggu ke bioskop (ngapain loe?)
Nonton koboi



NANGKE LANDE    


Janda mude romannye udah tue
lagak lagunye kaye perawan aje
Gandeng sana, sebentar gandeng sini
tapi sayangnye enggak ada yang jadi

Nangka blande matengnya kena paku

dimakan gajah giginya pada ngilu
ada jande lama enggak laku-laku
saban hari dia ngaca melulu

Nah tuh mangkanye

gua kate juga ape
jadi perempuan jangan suka menghine
kalo lelaki biar enggak ada mukanye
kantongnye tebel dikeput dapet lime

[Reff:]

Nangke blande
diencot-encot jande
jande enggak laku ketiban nangke lande
yang mane jande yang mane ikan pede
gua perhatiin dua-duanye same 
 
 
pengantén
 
 
Bang Mamat ngapé duduk bengong ajé
Malu’ dong tu tamu padé ngliatin
Duh Miné ati’ abang deg degan
Rasényé badan abang padé dingin
Bang Mamat é kenapé
Tampangnyé jadi pucet
Engga’ kenapé-napé
Abang ga’ bisa’ bilang
Entar dikaté apé pengantén sedih ajé
Sedi bukannyé sedi
Rasé dibakar api

Siape tuh yang melototin ayé

Tetamu kenapé merongos ajé?
Aih Miné abang minta’ ampun ajé
Nyang dateng sebenernyé bini gué

(Ngga mau’)

(Íh kenapé ah sst…)
(Oga oga)
(Ayúh)
(Gú kirain lu masih polos)
(Émangnyé gué buku catetan)

Bang Mamat ngapé duduk bengong ajé

Malu’ dong tu tamu padé ngliatin
Duh Miné ati’ abang deg dekan
Rasényé badan abang padé dingin
Bang Mamat é kenapé
Tampangnyé jadi pucet
Engga’ kenapé-napé
Abang ga’ bisa’ bilang
Entar dikaté apé pengantén sedih ajé
Sedi bukannyé sedi
Rasé dibakar api

Siape tuh yang melototin ayé

Tetamu kenapé merongos ajé?
Duh Miné abang minta’ ampun ajé
Nyang dateng sebenernyé bini gué

(Sekarang lú baru ketauan yé?)

(Ssst éh éh éh)
(Dulu lú ngaku’ perjaké samé gué)
(Malú’ dong banyak tamu tuh)
(Terusin kaga’ ni jadi pengantén)
(Terusin dé ah, tanggung)

Book Collection for BEGINNERS GUITARS

Dave Celentano - Book Collection - 11 Books
Various Publishers | 1986-2001 | ISBN: n/a | PDF/Mp3 | 520 pages total | 418 MB


Dave Celentano - Over The Top

Description: A new book/CD pack by Dave Celentano for guitarists who want to concentrate on their 2-hand tapping tech-nique.
Centerstream Publications | 1994 | ISBN: 093175982X | PDF/Mp3 | 32 pages | 43 MB

Dave Celentano - Essential Blues Guitar

Description: By Dave Celentano. Guitar. Softcover with CD. 80 pages. Published by Centerstream Publications (HL.237).ISBN 1574240609. This handy guide to playing blues guitars emphasizes the essentials, such as: chord changes, scales, rhythms, turn arounds, phrasing, soloing and more. Includes lots of examples, plus 10 rhythm tracks for soloing and improvising.

Dave Celentano - Flying Fingers

Description: About Flying Fingers. By Dave Celentano. Stylistic Method. Softcover with CD. Guitar tablature. 48 pages. Published by Centerstream Publications (HL.103). ISBN 093175920X. With guitar tablature. With the help of this book/CD pack, your fingers will be flying over the guitar neck! It offers clear demonstrations of techniques proven to increase speed, precision and dexterity. 32 examples cover arpeggios, speed picking techniques, alternate picking, sweep picking, circular picking, melodic sequences, and more. The CD demonstrates each technique at three speeds: slow, medium and fast.

Dave Celentano - Killer Pentatonics for Guitar

Description: About Killer Pentatonics for Guitar. By Dave Celentano. Guitar Scales, Chords, Arpeggi. Softcover with CD. Guitar tablature. 48 pages. Published by Centerstream Publications (HL.285). ISBN 1574241133. With guitar tablature. Innovative and diverse ways of playing pentatonic scales in blues, rock and heavy metal. The licks and ideas in this book will give you fresh approaches to playing the pentatonic scale, hopefully inspiring you to reach for higher levels in your playing. Companion audio features recorded examples. 37-minute audio accompaniment.

Dave Celentano - Modal Jams And Theory

Description: Not only will this book show you how to play the modes, it will also show you the theory behind mode construction, how to play any mode in any key, how to play the proper mode over a given chord progression, and how to write chord progressions for each of the seven modes. The accompanying CD includes two rhythm tracks (drums, bass, keyboard and rhythm guitar) and a short solo for each mode so guitarists can practice their solos with a "real" band!
Centerstream Publications | 1994 | ISBN: 0931759765 | PDF/Mp3 | 40 pages | 51 MB

Dave Celentano - Monster Scales And Modes

Description: About Monster Scales And Modes(By Dave Celentano). By Dave Celentano. Guitar Scales, Chords, Arpeggi. Guitar tablature. 48 pages. Published by Centerstream Publications (HL.140). ISBN 0931759595. With guitar tablature. This book is a complete compilation of scales, modes, exotic scales, and theory. It covers the most common and exotic scales, theory on how they're constructed and practical applications. No prior music theory is necessary since every section is broken down and explained very clearly.

Dave Celentano - Power Rhythm Guitar

Description: This book/CD pack features 31 lessons for rhythm guitar that you can play by yourself, in a band, or as a back-up musician. Includes full band examples in many musical styles, including basic rock, country, hard rock, heavy metal, reggae, blues, funk, and more.
Centerstream Publications | 1995 | ISBN: 093175996X | Pdf/Mp3 | 56 pages

Dave Celentano - Rock Around the Classics

Description: This book/CD pack introduces guitarists of all levels to fresh and innovative ways of playing some of the most popular classical songs. The songs are in order from easiest to most challenging, and a lesson is included on each. Includes: Leyenda * Jesu, Joy Of Man's Desiring * Prelude in C# Major * Toccata and Fugue in D Minor * Canon in D Major * more.
Centerstream Publications | 1997 | ISBN: 1574240390 | Pdf/Mp3 | 80 pages

Dave Celentano - Speed Metal

Description:
About Speed Metal. For guitar. Guitar. Soloing. Instructional book and examples CD. Guitar tablature, standard notation, instructional text and introductory text. 48 pages. Published by Centerstream Publications (HL.261). ISBN 1574240870. With guitar tablature, standard notation, instructional text and introductory text. Soloing. 9x12 inches. In an attempt to teach the aspiring rock guitarist how to pick faster and play more melodically, Dave Celentano uses heavy metal neo-classical styles from Paganini and Bach to rock in this great new book/CD pack. The book is structured to take the player through the examples in order of difficulty, from easiest to most challenging. Now with CD!

Dave Celentano - The Magic Touch

Description: The Magic Touch teaches the 'two-hand touch' technique used by many of rock and heavy metal's great guitarists such as Eddie Van Halen, Randy Rhoads, Stanley Jordan, Adrian Belew, Steve Vai and Jeff Watson. The book is in tablature and standard notation and allows the guitarist to add exciting textures to chords and rhythm. The cassette features all of the exercises in the book played three times at different speeds.

Dave Celentano - The Rock Licks

Description: This book/CD teaches beginning to advanced guitarists the various rock licks.


Posted By: BIANKKEROKBERUNTUNK Date: 30 MAY 2011 02:55:57
Ow come just type the link......!

sorry marcellonorum this is not a MIRROR this is YOUR LINK...i just put it to make it easier for everyone else
http://rapidshare.com/files/227129853/Dave_Calentano_-_Over_the_Top.rar
http://rapidshare.com/files/227130567/Dave_Celentano_-_Essential_Blues_Guitar.rar
http://rapidshare.com/files/227131417/Dave_Celentano_-_Flying_fingers.rar
http://rapidshare.com/files/227131886/Dave_Celentano_-_Killer_Pentatonics.rar
http://rapidshare.com/files/227132654/Dave_Celentano_-_Modal_Jams___Theory.rar
http://rapidshare.com/files/227133050/Dave_Celentano_-_Monster_Scales_N_Modes.rar
http://rapidshare.com/files/227133765/Dave_Celentano_-_Power_Rhythm_Guitar.rar
http://rapidshare.com/files/227134361/Dave_Celentano_-_Rock_Around_The_Classics.rar
http://rapidshare.com/files/227134758/Dave_Celentano_-_Rock_Licks.rar
http://rapidshare.com/files/227135662/Dave_Celentano_-_Speed_Metal_Neoclassical_Styles.rar
http://rapidshare.com/files/227136197/Dave_Celentano_-_The_Magic_Touch.rar

wayang




Wisanggeni berarti bisanya api. berasal dari wisa = bisa dan geni = api. Tak peduli siapapun pasti dibakarnya. Musuh atau sodara, teman atau tetangga, kriteriannya hanya satu, yang dibicarakan adalah kebenaran, dan kebatilan adalah musuhnya.

Kelahiran Wisanggeni dalam jagad pewayangan adalah diluar kehendak dewa. Sebab Wisanggeni adalah manusia edan dalam arti yang sebenarnya. Wong edan ngomong kebenaran bukan pada tempatnya. Wong edan tidak peduli suasana dan siapa yang dihadapi. Wong edan tidak mengenal takut. Dan keedanan Wisanggeni tidak lebih dari ketakutan para dewa akan tuah yang dibawa.
=====
Dalam wiracarita Mahabharata, Wisanggeni adalah anak Arjuna dari Dewi Dresanala. Ia lahir karena Dresanala bersikukuh tidak menggugurkan kandungannya seperti tujuh bidadari yang juga hamil karena sebagai anugerah Dewa kepada Arjuna yang telah membebaskan kahyangan dari raksasa Niwatakawaca karena menginginkan Dewi Supraba.
Pada saat lahirnya, Wisanggeni membuat ontran-ontran di Kahyangan karena hendak dibunuh oleh kakeknya Batara Brama atas perintah Sang Hyang Giri Nata atau Batara Guru karena lahirnya Wisanggeni dianggap menyalahi kodrat. Tapi karena Wisanggeni adalah titisan Sang Hyang Wenang, dia luput dari bala tersebut.
Wisanggeni tumbuh dibesarkan oleh Batara Baruna (Dewa Penguasa Lauatan) dan Hyang Antaboga (Rajanya Ular yang tinggal di dasar bumi), yang menjadikan Wisanggeni punya kemampuan yang luar biasa. Di jagat pewayangan, dia bisa terbang seperti Gatotkaca dan masuk ke bumi seperti Antareja dan hidup di laut seperti Antasena.
Wisanggeni tinggal di Kahyangan Daksinapati bersama ibunya. Dan meninggal menjelang perang Bharatayuddha bersama Antasena atas permintaan Batara Kresna sebagai tumbal untuk kemenangan Pandawa atas perang tersebut.
Karakter Wisanggeni adalah mungkak kromo (tidak menggunakan bahasa kromo ketika bicara dengan siapapun) seperti halnya Bima. Dan dia punya kemampuan Weruh sadurungin winarah (mampu melihat hal yang belum terjadi).
=====
Syahdan lahirlah Bambang Wisanggeni di pertapaan Kendalisada, tempat Resi Mayangkara…
Dia berwajah tampan dan digariskan berwatak sahaja.
Lalu, bagaimanakah isi hati Wisanggeni? yang kelahirannya dituding menyelahi kodrat, sehingga Bethara Brama, sang kakek pun tega hendak mengambil nyawa nya.
Siapakah yang hendak dipersalahkan? Apakah ibu Dresanala? Perempuan dewi yang semata-mata memberi penghargaan tinggi kepada hidup jabang bayi Wisanggeni, sehingga bersikukuh menolak untuk menggugurkan kandungannya. Ataukah Sang Mintaraga atau Arjuna yang menanam benih di rahim ketujuh Dewi Kahyangan sebagai anugerah dari Sang Hyang Manikmaya, karena jasanya membebaskan kahyangan dari Prabu Winatakaca yang menginginkan Dewi Supraba?
Tiada yang berani menghakimi, namun bentuk kesalahan kodrat itulah yang harus dibinasakan, meski akhirnya gagal karena Wisanggengi dalam lindungan Sang Hyang Wenang.
Barangkali luka di hati yang tetap berakar menjadi energi yang menjadikannya satria berkemampuan luar biasa. Di bawah asuhan Sang Hyang Antaboga dan Bethara Baruna, Wisanggeni sanggup terbang layaknya Gatutkaca, ambles bumi seperti Antareja, dan berkubang tenang di lautan menandingi Antasena.
Satria Pandhawa yang mempunyai sifat mungkak kromo atau tidak mau berbahasa halus pada siapapun termasuk pada Sang Bethara Guru ini tiada tandingan dan tiada yang mampu melawan. Seringkali dicap sebagai “wong edan” karena tak mempan senjata apapun di dunia ini. Barangkali karena itulah, kematiannya dikehendaki seluruh dewa-dewa di kahyangan, dimana tekad baja dan semangat kekuatan luar biasanya kelak akan dapat membinasakan Pandhawa yang menang atas Kurawa.
Meski ia termasuk golongan weruh sakdurunge winarah (mampu melihat sebelum terjadi), tetap juga Wisanggeni menjalani takdirnya kemudian: Menjadi tumbal kemenangan Pandhawa. Sang satria Wisanggeni mati di tangan Bala Kurawa dengan legowo.
Entah semiris apa kidung Megatruh yang ditiupkan saat Wisanggeni meregang nyawa, memenuhi permintaan para dewa di kaendran Jonggring Saloka yang dititahkan pada Kresna, sebagai prasyarat kemenangan Pandhawa. Jasadnya moksa sesuai kehendak Sang Hyang Wenang.
Kahyangan Daksinapati tempat Dewi Dresanala mengasuh dan membuai Wisanggeni menangis.. menangis.. meratapi takdir yang pada akhirnya tetap terjadi…
======
Wisanggeni adalah anak dari arjuna dengan dewi dresnala. sejak lahir merupakan simbol perlawanan terhadap kebhatilan. berani menentang keputusan bhatara guru yang terkadang dipengaruhi oleh dewi durga sehingga sering merugikan pandawa. sebelum datangnya wisanggeni yang sering protes ke langit jika pandawa di buat cilaka oleh dewata adalah aki semar.
Setelah wisanggeni lahir maka wisanggenilah yang sering menggebuk para dewa jika mereka melakukan kesalahan dan ketak adilan pada para pandawa. wisanggeni memiliki kewaskitaan yang sama dengan sri kresna. di gagrak wayang banyumas sering yang menyelesaikan masalah anak anak pandawa bukan sri rkesna tapi wisanggeni. disini digambarkan wisanggeni adalah gabungan sipat sipat yang luar biasa, cerdas, mengetahui masa depan, sakti seperti dewa, tapi ngoko dan tak berbahasa halus walo dialeganya halus (disini bedanya wisanggeni dengan antasena, sama sama ngoko tapi dialeg antasena kasar, sementara dialeh wisanggeni halus), dan juga wisanggeni itu pandai berdiplomatik dan tak cepet naik darah, bisa mengikuti strategi yg dibuatnya sehingga sering dijadikan pemimpin oleh anak anak pandawa.
Wisanggeni sangat sakti, bhatara guru saja kalah oleh wisanggeni. dalam cerita kelahiran wisanggeni bhatara guru sampe lari ke dunia karena di kayangan semua dewa di buat babak belur oleh wisanggeni. wisanggeni lahir dan besar seketika di tengah api kawah candradimuka. dan langsung dimomong oleh aki semar badranaya.
Kematianya?nah ini dia. ada yg bilang wisanggeni di masukan alam jin. yang pernah saya liat lakonya adalah. wisanggeni dan antasena di jadikan wiji kembali oleh hyang bhatara wenang. sebagai bentuk wujud bhakti untuk kemenangan pandawa.
======
Pemuda tampan berambut lurus…….
Mengapa kau sembunyikan tampan wajahmu dalam caping besar…?
Mengapa kau sembunyikan gagah tubuhmu dalam kasut lusuh…?)
Wisanggeni ….., begitulah nama yang diberikan Sri Kresna
Dia telah dilahirkan….. Tangis pertamanya mengguntur bergulung – gulung menembus keheningan langit dan gunung
Menghentak ketentraman, mencabut kemapanan jagat seolah tak terbendung
Duh jabang memerah……sungguh tampan tiada terkira…..
Terlahir dari rahim Dewi Dresanala sang Dewi dari Khayangan
Dalam peluk perlindungan Hanoman raja segala kera.
Tidak dalam peluk Ayahanda tercinta, Arjuna putra Pandawa…
Ditiup ubun-ubun dengan mantra sakti Hanoman sebagai pelindung jiwa
Kekuatan mahasakti mana lagikah yang mampu menembus mantra pelindung….?
Mengambil wisanggeni dalam lelap tidur berselimut daun talas
Kemana si Jabang bayi lenyap …..?, dibawa lari cahaya putih dalam sekejap….
Tak terbayang maha kemarahan Hanoman…..
Diatas keluasan samudera…,
Batara Brama dalam gundah gulana……
Betapa berat tugas yang diemban…
Menghilangkan Wisanggeni dari peradaban…
”Duh Batara Guru….., tak mengertikah….,tolakan jiwa yang ada…..?”
”Duh batara Guru……, tak mengertikan…., Wisanggeni adalah cucu dicinta…..?”
Lalu…dengan berkaca kaca….
Dilepas jabang memerah dari atas langit samudera….
”Keluarlah dari peradaban..lenyaplah dari simpangan kodrat…., Biarlah samudera luas menjadi kubur bagimu cucuku…..”
Sungguh..
Sebagai titisan Sang Hyang Wenang…….
Samuderapun seolah menyingkap…., dan batara baruna penguasa semua lautan menangkap….
Wisanggeni tumbuh dalam bimbingan Batara baruna dan Antaboga (raja segala ular)
Pemuda tampan berambut lurus……
Mengapa kau sembunyikan wajah tampanmu dalam caping besar…?
Mengapa kau sembunykan gagah tubuhmu dalam kasut lusuh..?
Dan hari harimu adalah pelarian….., pertempuran….., perlawanan…..diburu dan terus diburu……..
Seperti air yang mengalir tak berhenti…, datang berulang berganti ganti….
Begitu sabda Batara Guru…..
Yang menyalahi kodrat merusak tatanan
yang menyalahi kodrat harus ditiadakan
Betapa lelah………
Duh batara jagat dewata……
Mengapakah aku harus ditiadakan, atas kodrat yang tidak pernah aku pilih…?
Sungguh Wisanggeni tak mengerti. …
Ber Ayah Arjuna manusia, beribu Dewi Darsanala dari Sang Hyang jagat Dewa dewi…
Lantaran Sang Manusia dan Dewi…., tak sepantasnya berlahir Anak.
Pakem yang menyinggung harkat tertinggi kemanusiaan Arjuna….
Justru dibiarkanya Sang Dewi Hamil dan dibawa lari turun ke alam manusia….
Sungguh bukan mau Wisanggeni terlahir menyalahi kodrat…
Sungguh bukan mau Wisanggeni membalik tatanan…
Sungguh tak Mengerti, jika Wisanggeni harus ditiadakan….
Lalu kenapakah Sang batara Guru, menghadirkan Dewi Dresanala dalam sisian hidup Arjuna…?
Apakah karena Arjuna telah mengalahkan Raksasa Niwatakacana yang mengobrak obrik Khayangan karena menginginkan Dewi Supraba..?.
Tapi Mengapakah Hanya boleh Bersanding namun tidak boleh bertalian……
Duh Biyung…….., dalam lelah setiap pertempuranya..
Selalu Wisanggeni tak mengerti…….
Kenapa Putera Arjuna ini selalu diburu…dan diburu oleh para Utusan Dewa.
Sungguh bukankah Dewa adalah pengatur dan pelindung segala….
Siapakah yang membuat kodrat …. dan siapakah yang menyalahi kodrat..?
(Pada Akhir cerita……., Wisanggeni…mati bersama sang Antasena menjadi tumbal untuk kemengan Pandawa dalam perang Bharatayudha…..
Dalam pewayangan Wisanggeni adalah maha kesaktian, bisa terbang laksana Gatotkaca, menembus bumi laksana Antareja, dan hidup di lautan laksana Antasena…..)

Minggu, 29 Mei 2011

joe satriani akan konser di jakarta



Selasa, 30 May 2011

www.lintasberita.com Kabar ini pastinya dinanti-nantikan oleh para gitar heroes se-Indonesia. Pasalnya maestro gitaris Joe Satriani dipastikan akan datang pada tanggal 13 dan 15 Juli untuk menyayat telinga penggemarnya dengan shredingan gitarnya.

Lagi-lagi Original Production yang sukses menggelar tur Iron Maiden 2 kali di Jakarta dan Bali kembali mendatangkan musisi dunia untuk tampil di Indonesia. Tommy Pratama selaku bos pemilik even organizer ini telah mengkonfirmasikan konser Joe Satriani di Indonesia di akun twitternya.

@tporiginal: JOE SATRIANI July 13 & 15, Stay tuned for March Pre Sale!

Untuk tempat konsernya Tommy masih belum bisa memberikan kepastian di mana nantinya akan digelar. Sedangkan untuk pre sale tiket sudah dibuka bulan Maret ini.

Joe Satriani adalah gitaris rock instrumental asal New York, Amerika Serikat. keahlian Joe dalam bermain gitar banyak memberi influens pada pemain gitar di seluruh dunia, terlebih Indonesia. Banyak gitaris grup band dunia yang telah berguru padanya seperti Steve Vai, Kirk Hammet (gitaris Metallica), Alex Skolnick (gitaris Testament) dana masih banyak lagi.

Joe sendiri juga pernah bekerja sama dengan gitaris handal seperti John Petrucci, Yngwie Malmstein, Brian May (gitaris Queen), Eric Johnson dan banyak lagi. Di tahun 2010 Joe juga telah meluncurkan album terbaru berjudul BLACK SWANS AND WORMHOLE WIZARDS.

Update Info Terbaru:
The Guitar Gods ultimately provide certainty about her concert in Jakarta. OriginalProductions as the promoter chose Joe Satriani concert schedule July 13 next.
“Yeah, it’s true. They (management Joe Satriani) has confirmed to us about its ability(a concert in Indonesia), ”said Tommy Pratama, Original Productions boss, when interviewed in Jakarta.
“Yeah, that’s the fix, Joe Satriani will be here,” he stated.
However, Tommy has not been able to provide information about the concert later.”No, we would love to know more,” he said.
The latest information, there is a chirp of Twitter accounts that mention of Tommy Pratt,Joe Satriani concert will be enlivened by the appearance of local top 100 guitarists of Indonesia and Asia, as long as Joe held a concert tour in Asia

Sabtu, 28 Mei 2011

Keep Dreaming Keep Action

Einstein mengatakan bahwa: “Ada dua cara menjalani hidup, yaitu menjalaninya dengan keajaiban-keajaiban atau menjalaninya dengan biasa-biasa saja“.
Sekarang ini banyak selogan yang dikeluarkan oleh banyak orang yang topiknya seolah membius kita: “Stop Dreaming Start Action“.  Saya mengatakan bahwa slogan itu sepenuhnya tidak benar.
Mengapa?  Coba kita bayangkan, segala sesuatu yang Anda jalani saat ini adalah tidak lepas dari ‘dream’ atau mimpi Anda entah beberapa tahun yang lalu kan?
Sejarah pesawat terbang yang menjadi angkutan favorit saat ini berawal dari sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.  Thomas Alfa Edison juga menemukan bolam lampu dari mimpi besar dia untuk menerangi dunia.
Jadi totally kita semua harus tetap memupuk mimpi-mimpi besar kita untuk membuat perubahan yang membantu terwujudnya dunia yang lebih maju dan bermanfaat bagi orang banyak.
Jadi dua cara untuk untuk menjalani kehidupan ini dan keduanya benar.
1. Dengan penuh keajaiban karena kita menyerahkan totally kepada Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa, dan
2. Dengan biasa-biasa saja, karena yaaa… memang beginilah kehidupan ini.
Dan semua orang jika ditanya, mereka justru akan memilih nomor 1, karena secara fitrah (suci) kita semua adalah ciptaan-ciptaan Tuhan Yang Maha Esa untuk selalu dekat denngan-Nya.
Jadi, mari kita jalani kehidupan ini dengan penuh ajaib, dengan selalu bersyukur setiap apa yang kita dapatkan.

ada yang mau gwe bagi tentang lyric di dreams milik van halenn.. mungkin sangat berkaitan sama artikel yang gwe copy paste di atas ni, so liat aja lah atau dibaca ajalah lyricnya..

(Words by Van Halen)

World turns black and white
Pictures in an empty room
Your love starts fallin' down
Better change your tune
Yeah, you reach for the golden ring
Reach for the sky
Baby, just spread your wings

We'll get higher and higher
Straight up we'll climb
We'll get higher and higher
Leave it all behind

Run, run, run away
Like a train runnin' off the track
Got the truth bein' left behind
Falls between the cracks
Standin' on broken dreams
Never losin' sight, ah
Well just spread your wings

We'll get higher and higher
Straight up we'll climb
We'll get higher and higher
Leave it all behind

So baby dry your eyes
Save all the tears you've cried
Oh, that's what dreams are made of
'Cause we belong in a world that must be strong
Oh, that's what dreams are made of

Yeah, we'll get higher and higher
Straight up we'll climb
Higher and higher
Leave it all behind
Oh, we'll get higher and higher
Who knows what we'll find?

So baby dry your eyes
Save all the tears you've cried
Oh, that's what dreams are made of
Oh baby, we belong in a world that must be strong
Oh, that's what dreams are made of

And in the end on dreams we will depend
'Cause that's what love is made of